Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syair Cinta Jalaludin Rumi dalam KItab Fihi Ma Fihi










Aku memilih mencintaimu dalam diam.

Karena dalam diam tak akan ada penolakan.

Aku memilih mencintaimu dalam kesepian.

Karena dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu,
kecuali aku.

Aku memilih memujamu dari kejauhan.

Karena kejauhan melindungiku dari rasa sakit.

Aku memilih menciummu dalam angin.

Bukankah bibirku juga akan merasakan kelembutan dari angin?

Aku memilih memilikimu dalam mimpi.

Karena dalam mimpiku, kamu tidak akan pernah mati.



Aku bukanlah orang Nasrani,

Aku bukanlah orang Yahudi,

Aku bukanlah orang Majusi, dan Aku bukanlah orang Islam.

Keluarlah, lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah.

Sehingga kita dapat bertemu dalam “Suatu Ruang Murni”

 tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang gelisah.

Dengarkan suara dalam dirimu.

Kau yang telah menutup rapat bibirku.

Tariklah misaiku ke dekat-Mu.

Sehingga kita dapat bertemu dalam Suatu Ruang Murni 

tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang gelisah.



Kita melampaui setiap kata-kata

Di dalam cahaya-Mu aku belajar.

Keluarlah lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah.

Sampai raga mencair ke dalam hati

Hati mencair ke dalam jiwa dan jiwa ke dalam cinta itu sendiri.



Ketika aku mati sebagai manusia, 

maka para malaikat akan datang dan mengajakku terbang ke langit tertinggi.

Dan ketika aku mati sebagai malaikat, maka siapa yang akan mendatangiku?

Kau tak akan pernah dapat membayangkannya!



Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan ketakutan.

Namun, janganlah tergesa melarikan diri dari kenyataan pahit ini

 dengan pergi berdoa atau membaca kitab suci.

Lepaskan semua tindakan mekanis yang berasal ketaksadaran diri.

Biarkan keindahan Sang Kekasih menjelma dalam setiap tindakan kita.

Ada beratus jalan untuk berlutut dan bersujud kepada-Nya.



Tak ada pilihan lain bagi jiwa, selain untuk mengasihi.

Namun, pertama kali jiwa harus merangkak dan merayap di antara kaki para pecinta.

Hanya para pecinta yang dapat lepas dari perangkap dunia dan akhirat.

Hanya hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit tertinggi.

Bunga mawar kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati para pecinta.



Tak ada pilihan lain bagi jiwa, selain untuk mengasihi.

Namun, pertama kali jiwa harus merangkak dan merayap di antara kaki para pecinta.

Hanya para pecinta yang dapat lepas dari perangkap dunia dan akhirat.

Hanya hati yang dipenuhi dengan cinta yang dapat menjangkau langit tertinggi.

Bunga mawar kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati para pecinta.



Aku kehilangan duniaku, ketenaranku, dan pikiranku.

Ketika matahari terbit, maka semua bayang-bayang lenyap.

Aku berlari mendahului bayang-bayang tubuhku yang lenyap saat aku berlari.

Namun, cahaya matahari itu berlari mendahuluiku dan memburuku, hingga aku pun

 terjatuh dan bersujud pasrah ditelan samudera kilau-Nya yang mempesona.



Ingatlah bahwa Nabi Muhammad pernah berkata: “Satu penglihatan tentang-Nya

 adalah suatu berkah yang tak terhingga.”

Setiap daun dari sebatang pohon membawa seuntai firman dari dunia yang tak terlihat.

Lihatlah, tiap-tiap daun yang jatuh ke tanah sebagai suatu berkah dari-Nya.

Segala sesuatu di alam ini senantiasa menari dalam harmoni, bernyanyi tanpa lidah,

 dan mendengar tanpa telinga, ya, semua itu adalah berkah yang tak terhingga dari-Nya.




sumber : Kitab Fihi Ma Fihi Karya Jalaludin Rumi
penulis  :  


Posting Komentar untuk "Syair Cinta Jalaludin Rumi dalam KItab Fihi Ma Fihi"