Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seruling Kerinduan ( Rubaiyat ) Jalaluddin Rumi








" Di dalam hati sang pencinta terdapat sebatang seruling yang lantunkan nada kerinduan.
Menurutmu, dia nampak gila: tapi itu karena telingamu tak mampu mendengar irama yang membuatnya menari. "

            Seruling Kerinduan ( Rubaiyat ) Jalaluddin Rumi



            "Di dalam ruang hati sang pencinta, tersembunyi sebuah misteri yang tak tergambarkan, sebuah keadaan yang tak terucapkan dengan kata-kata. Ini adalah seruling kerinduan yang terus menerus bermain dalam keheningan, mengalunkan nada-nada yang bergetar dalam kerinduan yang mendalam. Sang pencinta, terhubung secara batiniah dengan aspek paling dalam dari dirinya, adalah pemandu bagi melodi ini.

            Dalam misteri kerinduan ini terkandung segala rasa cinta, keinginan, dan hasrat yang mengalir dalam aliran kehidupan sang pencinta. Melalui seruling ini, hati menyuarakan suara kehampaan akan cinta, tetapi juga merasakan euforia dan ketenangan yang tak tergambarkan saat terhubung dengan objek cintanya. Melalui nadanya yang lembut dan dalam, seruling kerinduan mengajak kita merenung tentang keabadian cinta dan hubungan yang lebih dalam dengan Yang Maha Pencipta.

            Namun, bagi mereka yang tidak mampu memahami bahasa seruling kerinduan ini, sang pencinta mungkin terlihat seperti seseorang yang 'gila' atau aneh. Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk merasakan atau memahami kompleksitas perasaan dan ekspresi batiniah sang pencinta. Bagi mereka yang hanya mengamati dari permukaan, perilaku sang pencinta mungkin tampak aneh atau tak masuk akal.

            Namun, dalam kenyataan sejati, 'gila' adalah hanya perspektif yang sempit, seperti mata yang tidak mampu melihat ke dalam dimensi batiniah. Yang sebenarnya terjadi adalah bahwa nadanya yang menarik memanggil jiwa-jiwa yang peka untuk merasakan dan meresapi keindahan dan kedalaman cinta yang dia persembahkan. Seruling kerinduan ini menawarkan tarian dan irama yang hanya bisa dilihat dan dirasakan oleh hati yang terbuka dan penuh perasaan.

            Terkadang, manusia cenderung menilai berdasarkan apa yang dapat mereka lihat dan dengar dengan indra lahiriah. Namun, dalam kehidupan ini terdapat dimensi yang jauh lebih dalam dan luas yang hanya bisa dicapai melalui pengalaman batiniah dan kepekaan hati. Tidak semua cinta dapat diukur dengan kata-kata atau pengamatan kasar. Ada keindahan dalam keanehan, dan kebenaran dalam kerinduan yang tak terungkapkan.

            Jadi, pandangan tentang sang pencinta yang 'gila' adalah hanya pandangan dangkal yang tidak mampu melihat keindahan dan makna dalam seruling kerinduannya. Namun bagi mereka yang membuka hati dan pikiran mereka, mereka akan mampu mendengar irama yang indah dalam seruling ini, irama yang mengajak kita merayakan kedalaman cinta dan keajaiban keberadaan yang lebih tinggi dari sekadar kata-kata atau pandangan luar."

Semoga bermanfaat.







Sumber:
Jalaluddin Rumi, Rubaiyat

Posting Komentar untuk "Seruling Kerinduan ( Rubaiyat ) Jalaluddin Rumi"