Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Libatkan Allah pada Setiap Perjalananmu (Makna Syair Jalaluddin Rumi )

 



"Aku ingin melihat wajah-Mu pada sebatang pohon, pada matahari pagi, dan pada langit yang tanpa warna"~Jalauddin Rumi ~


            "Keinginanku yang paling mendalam adalah untuk mengalami hadirat-Mu yang suci dalam setiap aspek kehidupan ini. Aku merindukan melihat wajah-Mu yang ilahi dalam segala keajaiban ciptaan-Mu, untuk merasakan kehadiran-Mu yang tak tergambarkan dalam keindahan sekitarku.

    Pertama, ketika aku mengungkapkan keinginan untuk melihat wajah-Mu pada sebatang pohon, aku mengajukan konsep bahwa segala sesuatu dalam alam ini adalah cermin dari kehadiran-Mu. Pohon yang tumbuh tegak dengan akar-akar yang dalam dan cabang-cabang yang menjulang adalah lambang kesatuan dan pertumbuhan yang terjadi di dalam semua makhluk-Mu. Melalui pohon, aku ingin melihat esensi-Mu yang murni dan abadi, yang membentuk inti dari kehidupan itu sendiri.

    Kedua, dalam permohonanku untuk melihat wajah-Mu pada matahari pagi, aku merujuk kepada cahaya suci yang menyinari dunia pada saat fajar. Matahari pagi adalah simbol kebangkitan dan harapan baru setelah malam yang gelap. Dalam sinar matahari ini, aku ingin merasakan kasih-Mu yang tak berbatas yang menghangatkan dan menerangi setiap sudut hatiku. Aku ingin melihat bayangan-Mu yang cemerlang dalam setiap sinar yang menembus kabut pagi dan mengusir kegelapan.

    Ketiga, ketika aku mengungkapkan keinginan untuk melihat wajah-Mu pada langit yang tanpa warna, aku mengarahkan pandangan kepada kedalaman yang tak terbatas dan ketiadaan batasan dalam realitas-Mu. Langit yang tanpa warna mengingatkan kita bahwa esensi-Mu melampaui konsep-konsep dunia ini, yang sering kali dibatasi oleh pemahaman manusia. Aku ingin merasakan kehadiran-Mu yang luas dan bebas dari segala pembatasan, yang mampu membebaskan jiwa-jiwa kami dari kungkungan materi.

            Melalui pernyataan ini, aku mencari-Mu dalam segala aspek kehidupan, dari yang paling sederhana hingga yang paling megah. Aku ingin merasakan kehadiran-Mu yang mendalam dan tak tergambarkan dalam setiap pemandangan alam, setiap momen keajaiban, dan dalam ruang ketidakberwarnaan yang melambangkan misteri-Mu yang tak terduga. Ini adalah panggilan dari hatiku yang merindukan persatuan dengan-Mu, yang ingin terhubung dalam kedekatan yang lebih dalam dan lebih abadi. Aku percaya bahwa melalui pengamatan yang dalam dan pengalaman spiritual, aku dapat meraih harapanku untuk melihat wajah-Mu yang kudus di dalam segala hal, mengalami cahaya-Mu yang suci dalam setiap sinar matahari pagi, dan menyatu dengan esensi-Mu yang tak terbatas dalam langit yang tanpa warna." 

            Petuah tersebut tersebut menjelaskan bahwa dengan cinta kemanapun kamu melangkah, nama-Nya akan tetap sedekat nadi. Kamu menginginkan-Nya selalu dekat, dalam terangmu atau gelapmu. Menyandarkan segalanya pada Allah SWT. dalam keadaan senang, sedih dan tetap memuja asma-nya. 

            Kutipan di atas mengingatkan kita bahwa atas kasih sayang dan kuasa-Nya yang luas, kita sampai pada diri kita detik ini, dengan nikmat yang tak terhitung, ataupun hal yang tak mudah berhasil kita lalui. Memegang cinta pada-Nya membuat kita ada sampai saat ini.
Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Libatkan Allah pada Setiap Perjalananmu (Makna Syair Jalaluddin Rumi )"