Harapan Telah Tiba ( Divan-i Syams Tabrizi )
Wahai jiwaku, jangan lah berputus-asa, harapan telah datang.
Yang Maha Pengasih, harapan setiap jiwa, telah tampil dari semesta tak-nampak.
Jangan lah berputus-asa, walau Siti Maryam tak lagi genggam jemarimu, cahaya yang menarik Isa ke langit telah tiba.
Jangan lah berputus-asa, wahai jiwaku, walau pun gelap sumur-penjara-mu kini, sang Raja yang membebaskan Yusuf telah datang.
Ya'gub telah membuka hijab uzlahnya. Yusuf yang menyingkap hijab Zulaikha telah tiba.
Wahai engkau yang habiskan malam hingga fajar, dalam rintihan, "Wahai Rabb" yang Maha Pengasih mendengar permohonanmu itu, telah datang.
Wahai sakit, yang telah menua bersamamu, bergembira lah, obatmu telah tiba.
Wahai gerbang nan rapat terkunci, terbuka lah, karena kunci telah datang.
Engkau yang telah berpuasa, menahan diri dari Meja Perjamuan, berbuka lah dengan gembira, karena hari pertama pesta telah tiba.
Diam lah, tetap lah diam: karena dengan keagungan perintah "Kun!" diamnya ketakjubanmu telah mengatasi semua pembicaraan.
Jalaluddin Rumi, Divan-i Syamsi Tabriz Ghazal 631
Terkadang, dalam perjalanan hidup kita yang penuh tantangan dan ujian, jiwa kita dapat terjebak dalam perasaan putus asa. Namun, dalam saat-saat gelap itulah, kita diingatkan untuk tidak pernah meremehkan keajaiban dan kekuatan yang ada dalam harapan. Harapan adalah sinar yang menembus awan kelam dan membuka jalan bagi keajaiban-keajaiban yang luar biasa dari Yang Maha Pengasih.
Wahai jiwaku, janganlah berputus asa, karena harapan telah datang. Harapan adalah anugerah dari Sang Pencipta, yang memberikan kita kekuatan untuk tetap bertahan dan melanjutkan perjalanan menuju cahaya. Walaupun terkadang harapan muncul dari arah yang tidak terduga, seperti cahaya yang tiba-tiba menerangi gelapnya malam.
Ingatlah kisah Siti Maryam, yang telah merasakan kehilangan ketika Isa, putranya, diangkat ke langit. Namun, cahaya yang membawa Isa menuju langit adalah juga cahaya yang memberikan harapan baru bagi dunia. Begitu pula dalam kehidupan kita, dalam kesulitan dan tantangan, kadang-kadang ada harapan yang tidak terduga yang datang dari tempat yang tak terduga.
Wahai jiwaku, meskipun saat ini mungkin terasa sulit dan penuh kesengsaraan, ingatlah bahwa Sang Pembebas, yang membebaskan Yusuf dari penjara dan membuatnya naik tahta, selalu hadir dalam kehidupan kita. Dalam ketidakpastian dan kesulitan, ada kekuatan yang lebih besar yang siap membuka jalan bagi kita, sebagaimana yang dialami oleh Nabi Yusuf.
Seperti kisah Zulaikha yang menemukan kebenaran dan keindahan dalam kasih sayang kepada Yusuf, kita juga bisa menemukan kebenaran dan keindahan dalam setiap situasi hidup kita. Dalam setiap pengalaman, terdapat hikmah dan pembelajaran yang bisa mengubah kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan sadar.
Wahai engkau yang telah berjuang di malam hari, yang telah berdoa dengan penuh kerendahan hati, ingatlah bahwa doa-doa itu didengar oleh Yang Maha Pengasih. Pada akhirnya, hasil dari usaha dan dedikasi kita akan tiba pada waktunya.
Bagi yang telah merasakan sakit dan penderitaan, janganlah meremehkan kekuatan penyembuhan. Meskipun sakit mungkin telah menjadi bagian dari hidupmu, ingatlah bahwa obat penyembuh selalu tersedia. Dan bagi yang merasa terperangkap dalam situasi yang sulit, ingatlah bahwa ada pintu keluar. Kunci untuk membuka pintu itu adalah ketekunan, keyakinan, dan harapan yang menginspirasi kita untuk terus maju.
Terkadang, dalam momen yang paling tenang, dalam keheningan yang penuh makna, datanglah perintah-Nya yang kuasa: "Kun!" Yang diciptakan-Nya menjadi nyata, dan keajaiban terjadi. Dalam keagungan-Nya, keheningan itu melampaui semua kata-kata dan pemahaman. Keheningan itu sendiri adalah doa, dan doa itu sendiri adalah jawaban.
Maka, jadilah seperti alam semesta yang penuh dengan keajaiban dan kehidupan. Dalam setiap cobaan dan kegembiraan, tetaplah yakin dan berharap, karena di balik semua itu, terbentanglah kekuatan yang tak terbatas dari Sang Pencipta. Janganlah berputus asa, wahai jiwaku, karena dalam setiap detik yang berlalu, harapan terus datang, membawa cahaya dan makna yang baru dalam perjalananmu.
penulis :
sumber : Jalaluddin Rumi, Divan-i Syamsi Tabriz Ghazal 631
Posting Komentar untuk "Harapan Telah Tiba ( Divan-i Syams Tabrizi )"